Sabtu, 13 Desember 2014

SM3T Angkatan IV di Pulau Ayau

10 September 2014 adalah awal saya menginjakan kaki pertama kali di tanah Pulau Ayau di Dorekhar, setelah melalui perjalanan satu malam dari Sorong menggunakan kapal. Di Ayau tidak ada dermaga jadi saya harus berganti dari kapal besar ke prahu kecil (bodi). Di Pulau Ayau Dorekhar udaranya sangat panas. Saya harus beradaptasi dengan udara panas, dengan lingkungan baru, dengan budaya baru dan dengan keadaan yang serba terbatas. Di Dorekhar masih belum ada aliran listrik dan sinyal hp masih sangat sulit. Ini adalah keadaan yang serba terbalik ketika saya berada di Jawa. Saya harus belajar banyak dengan ikut sm3t. Di Dorekhar sinyal internet juga belum ada. Jadi saya tidak pernah update media sosial karena keadaan yang serba terbatas. Saya tidur tanpa listrik itu yang hampir tidak pernah alami di jawa. Dan saya tidak pula menonton televisi. Benar benar keadaan yang harus saya hadapi dengan penuh perjuangan.
Dari sisi lain kenyataan yang ada di Pulau Ayau, Dorekhar masih ada banyak hal yang buat saya kagum. Di sini keindahan alam masih sangat bagus, alami dan asri. Belum ada tangan tangan jail yang merusak alam Dorekhar. Pantai dan teluk serta keadaan alamnya semua bagus bahkan pantai semuanya adalah pasir putih. Indah, bagus dan alami adalah wujud alam dari Pulau Ayau, Dorekhar. Disini tidak ada motor apalagi mobil. Satu satunya transportasi yang ada hanyalah prahu kecil (bodhi). Mayoritas orang Dorekhar berkerja sebagai nelayan jadi hampir setiap hari saya makan dengan menggunakan ikan laut. Hampir setiap hari sabtu anak anak membawakan ikan untuk bapak ibu guru yang tinggal di komplek sekolah. Saya selama di sini tinggal di perumahan sekolah yang terletak di kompleks sekolah. Saya mengajar di SMA N 9 Raja Ampat yang letaknya berdekatan dengan SMP N 8 Raja Ampat. Jadi kami tinggal di kompleks sekolah dengan guru guru yang lain. Dorekhar memang sangat luar biasa banyak hal yang bisa saya dapat selama berada di sini.

2 komentar:

  1. Saya jadi termotivasi mas. Terima kasih, tulisannya baik sekali :)
    Mohon doanya agar di 2018 nanti saya bisa mengikuti jejak mas.

    BalasHapus